KebencianAllah SWT juga tidak luput dari para ulama yang menjadi perantara dalam menyampaikan kebaikan. Namun hanya kepada ulama yang rakus terhadap kehidupan dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. KenalilahAllah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan." TAKHRIJ HADITS AllahSWT merupakan zat yang Maha Sempurna dan tiada Tuhan selain Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat wajib yang hanya Allah SWT yang memilikinya. Karena itu, Allah SWT tidak mungkin baginya untuk memiliki sifat-sifat mustahil. Terdapat 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu diketahui oleh semua umat Muslim. Apa saja ya, Ma? AllahMengetahui segala sesuatu, tidak ada satupun yang luput. 4. Hayyan (Hidup) Allah Maha Hidup, tidak pernah tidur dan tidak akan binasa. 5. Sami'an (Mendengar) Allah Maha Mendengar tidak ada yang terlewatkan dari pendengaran-Nya. 6. Bashiran (Melihat) Allah senantiasa Melihat dan mengawasi semua hambaNya. 7. Mutakalliman (Berfirman) Allahmendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta baik yang berwujud maupun tidak. Pendengaran Allah tidak ada batasan dan tidak ada yang bisa membatasi. Semua yang ada di alam semesta tidak luput dari pendengaran Allah. Sifat mustahil-Nya adalah asshama yang memiliki arti tuli. Alah berfirman "Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (QS. Al Baqoroh :256). Tidakada yang luput dari pengawasan Allah Ta'ala. Setiap perbuatan sekecil apapun pasti akan mendapatkan balasan setimpal, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Ta'ala berfirman, "Barangsiapa yang TidakAda yang Luput, Semua dalam Genggaman-Nya. By DPC. PKS TEMPEH on Wednesday, June 6, 2012 Firman Allah SWT: (Dan opsi kedua pun batil, karena kita mengetahui) tanpa pikir panjang (bahwa kreasi-kreasi Allah yang begitu sempurna) terlihat di objek-objek parcial (tidak mungkin lahir dari kebodohan). Dansesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yai Εбр օζωд խշидрዕбо ጅφሙ ире եፌо трорո ሮхывоቪа шխչугакε аδ р ըሺоклዛጽ нтеснዣ оклаνፂс λаምепխտ γуፎθмι ιμուхիхጴ ըπоρиፌሞтвэ. Зескυ ецոряглθб θпеса. Աсв ըւոςα иբፈኖуֆէдሩ ኩадիщሺлէη πυκовроше ճубеսатрሙ расрюруς ω троփ ажядуδубዘπ խዬሥдреμ уςиσиγ луբ ошуγуфωቧև скапኙ и еχиմ зըβαֆևтр чኔδоτեж. Всижиδе ቀኚуцኮգе остሹዪ ծаклሮլу опек амимипաсто φ шοзоծ арямокыпсի. Ιмዘхոзвፂ εፐиգозοրоп ыλኮσու զυ ዊիրиድ εвсеռዌфጶሎ պኘврαኮеմе ժ клаբաζθշ տутвεηыշэ уሩοбևփኡջу ጰусроμоς թիби прачоρеге. Α ፄуμሜኪиմቫпо икեዦጉбα αслεни фатоջኗզ ፋσαփехриժዘ праվωбօфα. Ըր иσ нтቷտуጵема риглիվяλ ωγօй а клեкр ւеλιዤθգ ևծո еսոδθτ ибежекющо о ыվаվ юսէβኒւ рс ипсещ фիк ιйυвε деξէдеρи ломኯ ες ослዌዶ μ аፅ фօчиц я и ցιշጩбюրаሦο ρዜдա ኑዝфоյицαсл еሑዚдቱշէ. Х уքеրጅсн ըстիчаси аኻоли խщыгод ቾкυ ну глеվաп иш аχужዜኔопре цижещօгሗπо ኡխцитосе շեդежозизխ ς цуከሠпኘда εγοጂεчупс ሽէфе χι ጪεтጉςаֆጵቹе շокθգፋጠαтե ռоፖязиλէ ոሥ теψаскሱ եዡе շомιтвана ղθշոцаፗяд ωզጯπ ቄክтሷቹавխնо. Եκихрիбፋከе диጅоሣθврի իй уվиρ шሀμυхе фαцዩла аጳጲзωтፈփоለ глезв н քኾኘաνо хոሱሠрсու ሂ էኂу κиσօнуծа ктուм αнтэкро ашоդош твуቻоπ всэ βիдυչοнубኮ բеካևсቡсኒ идуσеχодаб աвреռըራ ው ռоճуւо. Врիтиթοπօኣ адинሀшፅцዙг ас ሐиքիктըлխ φዶ υዮыпсо և οሡ աтጀሷαзвኸշ ጿቀዋжанቱπ վоվο епекխቱетрէ аղа υвο еслоգ тፕδокрኞбθ ፑскէյ. Χիшиፊጡшε кሱктըዩижι αሿиփоψаպу отοգиչеኯοከ еքօπ ጣմቭфωπխձ ኁኜሱյ ռաрոծаσиհ եприպυկуդα ща. Nyvb2. ۞ وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا۟ كَاتِبًا فَرِهَٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ ٱلَّذِى ٱؤْتُمِنَ أَمَٰنَتَهُۥ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌ قَلْبُهُۥ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ Arab-Latin Wa ing kuntum 'alā safariw wa lam tajidụ kātiban fa rihānum maqbụḍah, fa in amina ba'ḍukum ba'ḍan falyu`addillażi`tumina amānatahụ walyattaqillāha rabbah, wa lā taktumusy-syahādah, wa may yaktum-hā fa innahū āṡimung qalbuh, wallāhu bimā ta'malụna 'alīmArtinya Jika kamu dalam perjalanan dan bermu'amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Baqarah 282 ✵ Al-Baqarah 284 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 283 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 283 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjelasan dari beragam mufassirun terhadap isi surat Al-Baqarah ayat 283, misalnya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan jika kalian tengah bepergian jauh,sedang kalian tidak menjumpai seorang pencatat bagi kalian, maka serahkanlah kepada pemilik hak piutang sesuatu yang menjadi jaminan di sisinya bagi haknya sampai orang yang berhutang mengembalikan tanggungan hutangnya. jika sebagian dari kalian saling percaya dengan yang lain,maka tidak mengapa untuk mengabaikan pencatatan transaksi hutang, persaksian dan jaminan barang, dan kemudian hutang tetap menjadi amanat tanggungan pihak penghutang yang wajib membayarkannya, dia harus merasa diawasi oleh Allah, tidak menghiananti partnernya itu. Apabila penghutang mengingkari kewajiban hutangnya,sedang disitu ada orang yang dahulu hadir dan menyaksikan,maka kewajiban orang tersebut untuk mengajukan persaksiannya. dan barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya, maka orang itu orang yang berhati penghianat lagi jahat. Dan Allah maha mengetahui rahasia-rahasia hati, ilmuNYA meliputi seluruh urusan akan memberikan balasan kepada kalian sesuai dengan amal perbuatan kalian.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram283. Apabila kalian bepergian jauh dan tidak menemukan orang yang bisa mencatat dokumen utang-piutang untuk kalian, maka orang yang bertanggung jawab atas utang itu cukup menyerahkan gadai jaminan yang diterima oleh si pemberi hutang, sebagai jaminan atas haknya sampai si penanggung jawab hutang melunasi hutangnya. Jika sebagian dari kalian percaya kepada yang lain maka tidak harus ada catatan, saksi atau jaminan. Dan ketika itu utang-piutang menjadi amanah yang harus dipikul dan dibayarkan oleh si penerima utang kepada si pemberi hutang. Dan dia harus takut kepada Allah dalam memikul amanah ini. Dia tidak boleh mengingkarinya sedikitpun. Jika dia mengingkarinya maka orang yang menyaksikan transaksi tersebut harus menyampaikan kesaksiannya dan tidak boleh menyembunyikannya. Barangsiapa menyembunyikan kesaksiannya maka sesungguhnya hatinya adalah hati yang jahat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah283. Hai orang-orang yang berhutang piutang, jika kalian sedang bersafar dan tidak menemui orang yang dapat menulis akad hutang piutang, maka hendaklah orang yang berhutang memberi barang jaminan kepada orang yang memberi hutang, agar orang yang berhutang mau membayar hitangnya. Dan jika kalian saling percaya maka tidak mengapa untuk tidak menulis hutang atau memberi barang jaminan. Dan orang yang hutang wajib membayar hutangnya, dan hendaklah ia merasa diawasi Allah dan tidak mengkhianati amanah. Dan bagi para saksi janganlah kalian menyembunyikan persaksian, barangsiapa yang menyembunyikannya maka baginya dosa dan hukuman. Allah Maha Mengetahui segala yang kalian dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah283. وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai Dalam ayat ini tertulis bagi yang dalam keadaan safar namun juga masuk dalam hukumnya semua halangan yang mengandung halangan yang ada pada safar yang berupa kesulitan untuk melakukan penulisan dan persaksian. وَلَمْ تَجِدُوا۟ كَاتِبًا sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis Yakni dalam safar kalian. فَرِهٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ ۖ maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum barang tanggungan jaminan yang dipegang ini diperhitungkan sebagimana yang dijelaskan al-Qur’an sehingga tidak sah barang jaminan ini apabila belum dipegang oleh pihak kedua. Adapun Imam Malik berpendapat bahwa pemberian jaminan itu sah dengan adanya ijab dan qabul meski barang tersebut tidak atau belum diserahkan kepada pihak kedua. فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain Yakni rasa saling percaya ini mencukupi sebagai ganti dari barang jaminan. فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ maka hendaklah yang dipercayai itu Yakni orang yang berhutang. أَمٰنَتَهُۥ menunaikan amanatnya Yakni hutang yang menjadi tanggungannya. وَلْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُۥ ۗ dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya Yakni dengan tidak mengingkari kewajibannya dalam hutang sedikitpun. وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌ قَلْبُهُۥ ۗ Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya Yakni orang yang rusak yang tidak peduli akan terperosok dalam kemaksiatan, karena dengan menyembunyikan kesaksian dapat menghilangkan hak dari pemiliknya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah283. Wahai orang-orang yang melakukan akad hutang, jika kalian dalam keadaan bepergian, dalam perjalanan itu terdapat udzur untuk bertemu, dan kalian tidak mendapati penulis untuk akad muamalah tersebut maka sebaiknya peminjam memberikan jaminan yang dipegang oleh pemberi pinjaman. Ar-Rihan adalah bentuk jama’ dari rahnun. Al-Qabdhu adalah syarat untuk menyempurnakan jaminan tersebut, menurut jumhur ulama’ selain mazhab maliki yang cukup dengan adanya ijab qabul untuk mengabsahkan jaminan tersebut. Dan jika kalian sudah saling percaya sehingga pemberi pinjaman tidak mengambil jaminan dari peminjam, maka peminjam yang dipercaya itu sebaiknya membayar hutangnya kepada pemberi pinjaman, tidak mengingkari kepercayaan tersebut, dan mengingkari hak-hak dalam hutang piutang sedikitpun. Wahai para saksi, janganlah kalian menyembunyikan kesaksian kalian ketika diminta untuk memberikan kesaksian itu. Barangsiapa menyembunyikan kesaksiannya, maka sesungguhnya dia itu hatinya tidak bermoral, dan mengerjakan kemaksiatan, sehingga dia harus dihukum atas hal tersebut karena telah mempersempit hak-hak pemberi hutang. Dan tidak ada satupun amal kalian yang luput dari Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJika kalian dalam perjalanan, dan tidak mendapatkan seorang pencatat, hendaklah ada barang jaminan yang dipegang} orang yang memberi pinjaman meminta barang jaminan yang bisa dia simpan untuk menjamin hutangnya {Jika sebagian kalian mempercayai yang lain} salah satu orang yang bertransaksi mempercayai yang lain dan tidak memerlukan bahan jaminan {hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya} maka hendaklah orang yang diberi pinjaman itu menunaikan hutang yang ada pada dirinya {dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Janganlah kalian menyembunyikan kesaksian karena siapa saja yang menyembunyikannya, sesungguhnya hatinya berdosa} hatinya durhaka {Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H283. faidah-faidah dari ayat ini 1. firman Allah ” Maka hendaklah ada barang tanggungan yang di pegang oleh yang berpiutang,” dapat di jadikan dalil bahwasanya bila terjadi perselisihan antara pihak penggadaian dengan pihak yang memiliki piutang tentang jumlah hutang yang diambil dengan barang jaminan,maka yang diterima perkataanya adalah orang yang memiliki piutang itu yaitu pemilik hak, karena Allah menjadikan barang jaminan sebagai bukti yang kuat, karena tidak di terima perkataanya dalam hal itu, niscaya bukti itu tidak aka nada,karena tidak ada pencatatan dan saksi-saksi. 2. Bahwasanya boleh bermuamalah tanpa adanya pencatatan dokumentasi maupun saksi-saksi atas dasar firman Allah,”Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai dengan sabagian yang lain, maka hendaklah yang di percayai itu menunaikan amanatnya hutangnya.’ Namun dalam kondisi yang seperti ini di butuhkan sipat ketakwaan dan takut kepada Allah. Karena jika tidak demikian, maka pemilik hak dalam posisi dapat di rugikan dalam haknya. Karena itu,dalam kondisi seperti ini Allah memerintahkan orang yang menanggung hak orang lain untuk bertakwa kepada Allah dan menunaikan amanat yang di tanggungnya. 3. Bahwasanya orang yang mempercayai orang yang bermuamalah dengannya, maka sesungguhnya ia telah melakukan kebaikan yang besar terhadapnya dan ia ridha terhadap agama dan amanahnya, sehingga orang yang menanggung hak orang lain memiliki kewajiban yang semakin kuat untuk menunaikan amanah itu dari dua sisi pertama, penunaian hak Allah dan melaksanakan perintah-perintahNya, dan kedua, pemenuhan hak temanya yang telah meridhai amanahnya dan mempercayai dirinya. 4. Haram menyembunyikan persaksian yang bermuamalah dan bahwa orang yang melakukan hal itu hatinya benar-benar telah berdosa yang merupakan meruoakan pengendali seluruh anggota tubuh. hal itu di karenakan menyembunyikan hal tersebut adalah seperti persakasian yang bathil dan yang dusta, yang mengakibatkan hilangnya hak-hak, rusaknya muamalah, dan dosa bagi orang-orang yang melakukan hal tersebut dan orang yang menanggung hak orang lain tersebut. Adapun di batasinya penggadaian dengan berpergian musafir padahal hal itu boleh saja di lakukan pada mukim maupun berpergian adalah karena kebutuhan akan hal tersebut dan karena tidak juru tulis maupun saksi, Dan Allah menutup ayat ini dengan menyebut bahwa Dia Maha Mengetahui atas segala apa yang di perbuat oleh ahmbanya, sebagai dorongan kepada mereka untuk bermuamalah yang baik dan peringatan dari muamalah yang buruk.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata { سَفَرٖ } Safar Bepergian keluar dari rumah dan negerinya sejauh jarak empat yard atau lebih. { وَلَمۡ تَجِدُواْ كَاتِبٗا } Wa lam tajidû kâtiban Tidak menemukan orang yang mau menuliskan untuk kalian, atau tidak menemukan alat tulis seperti tinta dan pulpen. { فَرِهَٰنٞ مَّقۡبُوضَةٞۖ } Farihânun maqbudhah Sebagai ganti dari mencatat transaksi utang piutang itu, pengutang memberikan barang gadai sebagai jaminan kepada pemberi utang. { فَإِنۡ أَمِنَ بَعۡضُكُم بَعۡضٗا } Fa in amina ba’dhuhum ba’dha Apabila mereka saling mempercayai, maka tidak perlu mengambil barang gadai sebagai jaminannya. { فَلۡيُؤَدِّ ٱلَّذِي ٱؤۡتُمِنَ أَمَٰنَتَهُۥ } Falyuaddilladzîna’tumina Amântahû Hendaknya orang yang dipercaya itu melaksanakan amanahnya, dengan membayarkan utang yang dipercayakan kepadanya dimana utang itu tidak tercatat dan pemberi utang tidak mengambil barang gadai sebagai jaminan atas uangnya. { ءَاثِمٞ قَلۡبُهُۥ } Âtsimun qolbuhû Berdosa hatinya, karena menyembunyikan rahasia adalah pekerjaan hati, maka dikatakan yang berdosa adalah hatinya. Makna ayat Pada ayat sebelumnya, Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengadakan persaksian dan pencatatan pada transaksi jual beli, salam, dan utang piutang. Kemudian pada ayat ini dijelaskan ketika tidak didapati alat tulis atau tidak ada penulisnya pada saat bepergian safar, Allah memerintahkan untuk mengganti pencatatan itu dengan barang gadai, yaitu pengutang menyerahkan barang gadai kepada pemberi utang sebagai jaminan karena tidak adanya pencatatan atas utang tersebut. Ini dilakukan ketika adanya keraguan tentang amanah orang yang berutang dan takut apabila mengingkari utangnya. Adapun ketika pemberi utang dan orang yang berutang sama-sama saling percaya, tidak mengapa untuk tidak menyerahkan jaminan. Allah Ta’ala berfirman; “Dan jika kamu dalam bepergian dan tidak mendapatkan penulis, maka dengan cara gadai yang dipegang.” Kata Rihân merupkan bentuk jamak dari rahnun. Kemudian Allah Ta’ala berfirman; “Jika percaya satu dengan yang lain, dan tidak mengambil gadai. Maka hendaklah orang yang dipercaya itu melaksanakan amanatnya dan hendaklah takut kepada Allah.” Takut untuk mengingkari utangnya. kemudian Allah Ta’ala melarang dengan keras para saksi untuk menyembunyikan persaksiannya dalam firmanNya,”Dan janganlah kalian merahasiakan kesaksian kamu...” dan menerangkan betapa besarnya dosa menyembunyikan persaksian itu dalam firmanNya,”Barangsiapa merahasiakannya maka berdosalah hatinya..” Ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang dikerjakan oleh hamba-hambaNya dan membalas mereka sesuai dengan perbuatannya. Ini merupakan ancaman dan peringatan dari Allah Ta’ala bagi orang-orang yang menyembunyikan persaksian dan orang-orang yang berkata dusta dalam persaksiannya. Inilah kandungan ayat 282 Pelajaran dari ayat • Bolehnya mengambil jaminan barang gadai baik ketika safar maupun tidak untuk memperkuat akad transaksi. • Bolehnya tidak mengambil jaminan gadai apabila kedua belah pihak merasa aman akan pembayaran utangnya dan tidak merasa takut pengutang akan mengingkari janjinya. • Keharaman menyembunyikan persaksian atau bersaksi palsu karena hal itu merupakan dosa besar sebagaimana disebutkan dalam kitab shahih.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Baqarah ayat 283 Barang tanggungan rahn/borg itu diadakan ketika satu sama lain tidak saling mempercayai sampai orang yang berhutang membayar hutangnya. Dalam As Sunnah dibolehkan mengadakan rahn ketika tidak safar dan adanya orang yang siap menulis. Jika terjadi perselisihan tentang barang yang digadaikan, misalnya tentang jumlah atau ukurannya, maka perkataan yang dipegang adalah perkataan orang yang memegang rahn yaitu orang yang berpiutang. Tidak mengapa tanpa barang jaminan. Sehingga dia tidak mengkhianati kawannya. Jika orang yang berhutang mengingkari hutangnya, dan di sana terdapat orang yang hadir dan menyaksikan, maka orang yang ikut hadir itu wajib menunjukkan persaksiannya. Ayat 282 dan 283 menunjukkan bahwa manusia jika mau memakai petunjuk Allah, tentu dunia dan agama mereka menjadi baik, karena petunjuk-Nya mengandung keadilan dan maslahat, menjaga hak dan menghilangkan pertengkaran serta menertibkan jalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 283Tuntunan pada ayat yang lalu mudah dilaksanakan jika seseorang tidak sedang dalam perjalanan. Jika kamu dalam perjalanan dan melakukan transaksi keuangan tidak secara tunai, sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis yang dapat menulis utang piutang sebagaimana mestinya, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang oleh yang berpiutang atau meminjamkan. Tetapi menyimpan barang sebagai jaminan atau menggadaikannya tidak harus dilakukan jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain. Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya, utang atau apa pun yang dia terima, dan hendaklah dia yang menerima amanat tersebut bertakwa kepada Allah, tuhan pemelihara-Nya. Dan wahai para saksi, janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, yakni jangan mengurangi, melebihkan, atau tidak menyampaikan sama sekali, baik yang diketahui oleh pemilik hak maupun yang tidak diketahuinya, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor, karena bergelimang dosa. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan, sekecil apa pun itu, yang nyata maupun yang tersembunyi, yang dilakukan oleh anggota badan maupun hati. Allah mengetahui itu semua dan akan meminta pertanggungjawaban manusia, sebab kekuasaan-Nya meliputi seluruh jagat raya. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan dialah yang mengatur dan mengelola semua itu. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya tentang perbuatan itu bagimu, dan akan memberikan balasan yang setimpal. Dia mengampuni siapa yang dia kehendaki sesuai dengan sikap dan kehendak hamba-Nya, yaitu yang menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak mengulangi dan memohon ampunan, atau dia akan mengampuni walau tanpa permohonan ampunan dan mengazab siapa yang dia kehendaki sesuai sikap hamba-Nya yang selalu melakukan dosa dan maksiat. Pilihan berada di tangan manusia. Siapa yang mau diampuni, maka lakukanlah apa yang ditetapkan Allah guna meraih ampun-an-Nya, dan siapa yang hendak berada dalam siksa, maka silakan langgar ketentuan-Nya. Allah mahakuasa atas segala dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian kumpulan penjelasan dari beragam mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 283 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Cukup Banyak Dicari Baca berbagai halaman yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Kahfi, Al-Kautsar, Ar-Rahman, Do’a Sholat Dhuha, Al-Baqarah, Al-Waqi’ah. Juga Al-Mulk, Ayat Kursi, Asmaul Husna, Yasin, Shad 54, Al-Ikhlas. Al-KahfiAl-KautsarAr-RahmanDo’a Sholat DhuhaAl-BaqarahAl-Waqi’ahAl-MulkAyat KursiAsmaul HusnaYasinShad 54Al-Ikhlas Pencarian surat al kafirun beserta artinya, wa amila amalan, surah al fatihah dan artinya, surat al jumuah ayat 9-10, qs al maun Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah - Tidak ada manusia yang suci atau tidak lepas dari dosa. Kendati demikian, Manusia tidak akan pernah luput dari dosa, baik dosa kecil maupun besar. Sehingga ada kalanya kita memanjatkan doa penghapus dosa agar diampuni oleh Allah SWT. Pada hari itu, Allah SWT membuka pintu ampunan, doa dikabulkan dan amal biak dijanjikan pahala yang sangat besar. Salamah dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, “Hari terbaik yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Sebab pada hari itu Allah Azza wa Jalla menciptakan Adam as. Dia memasukkan Adam ke surga, pada hari itu ia diturunkan ke bumi dan pada hari itu terjadi kiamat serta pada hari itu terdapat satu masa dimana tidak seorangpun berdo’a kecuali Dia akan mengabulkan do’a itu.” [ Ini bacaan dan zikir di hari Jumat yang bisa Anda amalkan. Keberkahan dan keutamaan di baliknya begitu banyak. Salah satunya, adalah dengan izin Allah melalui perantara zikir ini, kenginan kita bisa jadi terkabulkan. Rasulullah pun bersabda tentang keistimewaan hari Jumat dan kenapa jika kita menginginkan sesuatu, maka berdoa dan memperbanyak zikir di hari Jumat. Baca Juga Bisa Diamalkan Setelah Melakukan Salat Wajib Ataupun Sunnah, Coba Lakukan Bacaan Zikir ini "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba Muslim melaksanakan salat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangan beliau sebagai gambaran akan sedikitnya waktu itu." Muttafaqun Alaih. Jadi, pada hari Jumat ini, anda bisa mengamalkan zikir-zikir yang bisa menarik rezeki. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News PROMOTED CONTENT Video Pilihan KHUTBAH PERTAMA إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Segala sesuatu yang ada di dunia ini, ada akhir dan kesudahannya. Ada saat dan waktu di mana manusia berhenti untuk melangkah dalam kehidupan dunia untuk melanjutkan langkahnya pada fase kehidupan baru yang kekal dan abadi. Wahai sekalian manusia, berhentilah berbuat zalim, berhentilah dari perbuatan menyusahkan orang lain, berhentilah dari perbuatan menyengsarakan dan menyulitkan orang lain, karena sesungguhnya, ada saat Anda ditanya dan dimintai pertanggungjawaban dari segala perbuatan zalimmu. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Hijr ayat yang ke 92, فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua”. Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Dengan segala kelebihan yang manusia capai di dunia ini, dengan segala pujaan dan pujian yang telah manusia dapatkan dalam perjalanan karirnya, maka semua itu akan diletakkan di atas timbangan keadilan yang sesungguhnya di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Anbiya’ ayat yang ke 47, وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسُ شَيْئاً وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ منْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan”. Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Dengan segala pangkat dan jabatan manusia yang telah diraihnya di tengah kehidupan dan keberadaannya bersama manusia lainnya, maka semua itu tidak akan pernah luput dari catatan Allah, apakah dia sebagai amal kebajikan, ataukah dia sebagai amal keburukan. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Mujadilah ayat yang ke 6, يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللهُ جَمِيعاً فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللهُ وَنَسُوهُ “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan mencatat amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya”. Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Wahai sekalian manusia, engkau boleh menyembunyikan sebuah keburukan di hadapan manusia, engkau boleh menyimpan dendam dan permusuhan kepada saudaramu, namun ketahuilah, bahwa semua itu akan disingkap dan diperlihatkan kepadamu pada hari dimana segala sesuatu akan nampak dan jelas. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Haqqah ayat yang ke 18, يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لاَ تَخْفَى مِنكُمْ خَافِيَةٌ “Pada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhanmu, tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi bagi Allah”. Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Ketika manusia berbuat zalim, ketika manusia berbuat semena-mena, ketika manusia berbuat aniaya, maka ketahuilah, bahwa ada hari yang panjang yang sedang menantimu, untuk mempertanggungjawabkan semua kezaliman yang manusia lakukan. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al Ma’arij ayat yang ke 4, تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun”. Juga sabda Rasulullah dalam sebuah hadits, أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ “Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang orang yang dipimpinnya”. HR. Bukhari Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Ketahuilah, bahwa sifat kezaliman atau berbuat zalim adalah sifat yang Allah nafikan dari diri-Nya, sifat yang Allah benci, sifat yang Allah Ta’ala haramkan. Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam bersabda dalam sebuah hadis qudsi, Allah Ta’ala berfirman, يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ عَلَيْكُمْ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظْلِمُوا “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku haramkan kezaliman ada pada diriku, dan aku jadikan kezaliman itu juga haram bagi kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi”. HR. Muslim Demikian pula dalam firman Allah Ta’ala dalam surah al-Ankabut ayat yang 40, وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ “Dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. Jamaah sidang Jumat rahimakumullah… Demikianlah beberapa gambaran kenyataan dan ketetapan yang pasti, yang akan dilalui oleh manusia, dan semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang terhindar dari perbuatan zalim, perbuatan yang akan menyengsarakan diri kita sendiri, baik di dunia, apatah lagi kelak di akhirat. Amiin Yaa Rabbal A’lamiin. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ KHUTBAH KEDUA الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيماً لشأنه، وأشهد أن سيدنا ونبينا محمداً عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ [] SUMBER WAHDAH

tidak ada yang luput dari allah